Selasa, 26 Oktober 2010

Untung Aja Gua Gak Bilang


Dari semua kegiatan yang gua lakuin hari ini, gua masih menyimpan rasa pernasaran saat gua menganjak kelas 3 SMA. Gua saat itu sekolah di salah satu sekolah yang sama sekali tidak populer. SMA Muhammadiyah 2 tepatnya. Di sekolah yang tidak terpandang di kalangan masyarakat itu gua sempat mengalami cinta yang tidak dapat gua pastikan. Di suatu saat gua ketemu sama cewek yang bernama Rizky. Mungkin orang memandang gua sebagai cowok homo yang kurang pergaulan dan gampang di bodohi sama cowok-cowok gay. Padahal itu  sudah termasuk dalam agenda kehidupan gua.
Bukan, gua bukan cowok yang menangis karena cowok yang mutusin gua ketika gua sedang cinta-cintanya sama dia. Yang ada dalam fikiran gua jika ada seorang cowok yang menyukai gua hanyalah najis tralala. Walaupun gua seorang cowok yang kurang pendidikan tentang cinta. Gua masih normal, gua bukan banci yang berkeliaran di taman lawang, siring sungai martapura, ataupun mojok di taman kota depan Novotel Balikpapan. Tetapi gua adalah bekicot yang terus berjalan mengejar sesuatu yang berlari begitu cepat di dunia ini.
Lanjut pada kisah asmara SMA gua, saat masa puber itu gua deket sama cewek yang bernama Rizky. Dia cewek yang gua kenal saat dia meminta bahan untuk sebuah kompetisi debat nasional. Pertama dia dengan pasti menghampiri gua dan tiba-tiba berada di hadapan gua. Gua panik dengan sejuta tetesan keringat dingin mengalir dari dalam tubuh gua. Apa yang harus gua lakuin? Gua merasa seolah gua yang dulu sama sekali tidak tertarik menjadi cinta sekejap.
Dari 100% kehidupan gua saat itu, 0.5% gua habiskan untuk mencari info tentang Rizky Ariani. Itu hanya berlangsung sekitar beberapa minggu saja. Setelah itu gua sudah mulai bosan. Hingga hamper setengah tahun gua tidak ada niat untuk mencoba mendekatinya. Sampai pada lebaran tahun lalu. Yang namanya Lebaran selalu saja kita pasti silaturahmi kepada siapa saja yang kita kenal. SMS adalah salah satu cara gua bersilaturahmi jarak jauh. Ketika lagi nge-check nomer yang ada di handphone gua tiba-tiba terhenti di sebuah nama, Rizky Ariani. Yang ada dalam fikiran gua saat itu adalah kacau. Saat itu juga gua membuang ketakutan gua akan cinta-sekejap-yang-lama-hilang dan memberanikan diri untuk mengirimkan SMS seperti ini.
“… Fandy Eka Wardhana sekeluarga mengucapkan
Minal Aidin wal Faidzin
Mohon maaf lahir bathin… “
Kalimat itu gua tulis buat semua nomer yang ada di hp gua. Salah satunya ada nama Rizky Ariani. Tiba-tiba beberapa SMS balasan masuk ke hp gua. Rizky juga membalas.
“… Hah,,
Fandy..?
Siapa ya..?”
Sekejap gua langsung berfikir harus membalas apa lagi.
“… Kelas XII IPA ...” jawab gua.
“… ooh…
Iya kak’ sama-sama…
Dari mana kakak tau nomer Rizky..?”
Mati gua..!! Gua gak nyiapin apa yang mau gua jawab saat dia nanya kayak gitu. Tak ada kata lain yang gua siapkan selain “ Lupa “.
Saat itu gua mulai lancar berhubungan sama dia. Sampai akhirnya gua ngumpulin keberanian gua untuk ngajak dia nonton. Dia akhirnya mau untuk nonton bareng gua. Saat itu dia susah untuk di jemput sama cowok. Jadi, gua minta tolong sama temennya buat jemput dia di rumah. Kita punya janji jam 4 sore. Namun baru bisa berangkat jam 5 sore. Dan akhirnya gua jalan juga sama dia. It’s a date.
Date gua dimulai dari jalan-jalan keliling kota Banjarmasin. Dan berakhir di Duta Mall.
“kita mau nonton apa?” Tanya gua.
“liat aja dulu..”
Setelah liat-liat film, akhirnya kami memutuskan untuk nonton Get Meried 2. Karena cuman film itu satu-satunya yang tidak ber-genre horror.
Sambil menunggu film, kami sejenak duduk di depan KFC. Sambil ngobrol, dia nanya ke gua,
“pacar abang gak marah kalo kita jalan”, Tanya dia.
“ gak kok, abang gak punya pacar”. Dengan gugup gua jawab itu pasti, dan gua balas, “ yang ada nanti Ata yang marah”.
Saat itu Rizky jalan sama gua dengan status berpacaran, tapi bukan sama gua. Sama cowok yang sebenarnya temen gua. Bukan cowok gua temennya. Yang mengartikan gua sebagai gay sejati.
Dia sempat terdiam sejenak. Gua meneruskan pembicaraan.
“Ata tau gak kalo kamu jalan sama abang..??” Tanya gua ke dia dengan muka yang sedikit pasti menatap kewajahnya.
“aah, kalo dia tau aku jalan sama abang, yang ada dia marah, Dan dia bakalan marahin aku di sekolah.” Jawab dia dengan keras. Gua sempat bimbang, dan gua berfikir kalo hidup gua bakalan berakhir dengan jasad tergantung di atas pintu kamar. Dengan seutas tali tambang yang berdiameter 5cm. tapi gua gak mau mengakhiri hidup gua dengan sia-sia. Tanpa sadar gua ngomong ke dia.
“ gimanapun alasannya kamu haruns bilang. Kalo aja dia percaya kita cuman jalan biasa dan bukan nge-date.” Sekejap gua langsung berfikir, betapa begonya gua bisa ngomong kayak gitu. Itu sama aja gua menyerah sebelum berperang. Kami sempat terdiam beberapa saat. Melihat jam yang sudah mendekati waktu jam tayang film get meried 2. Kami berjalan ke arah cinema 21 yang berada di lantai 3 Duta Mall.
Aku memulai pembicaraan,
“sebaiknya kamu ngomong sama Ata. SMS dia aja..”meyakinkan dia.
“ya udah.. tapi abang harus tanggungjawab kalo dia marah sama aku..” dia menatap mataku dengan mata yang seolah berbicara aku sayang kamu. Tapi itu mungkin hanya khayalku saja.dan aku pun mengiyakan dengan pasti. Dia lalu menulis pesan seperti ini.
“… yank, Rizky jalan sama Fandy di DM mau nonton…”
Sent.
Tanpa fikir lama Ata langsung telpon. Rizky yang gugup memandang tajam kearah wajah gua. Gua juga gak tau harus gimana. Gerak reflek Rizky langsung menuju ke tombol reject hp-nya. Kami pun bergegas masuk ke teater 2 tempat get meried di putar. Di dalam dia terus menghujam gua dengan pertanyaan yang di ulang-ulang. Gua juga sepat bingung. Gua rasanya pengen jatuh dari parkiran DM dari lantai paling atas. Gua merasa seperti penjahat yang bingung mencari alasan apabila nanti gua berhadapan dengan Ata si Polisi. Namun di dalam bioskop gua berusaha meyakinkan dia, kalo gua bakalan bertanggungjawab atas semua ini yang gua selipkan dengan rasa suka gua ke dia yang mendalam. Dari situ gua tau kalo gua sedang falling in love.
Di dalam suasana ruangan yang dingin. Dia menggenggam erat lengan gua yang beku. Bersandar juga di bahu gua. Sempat dia bertanya ke gua.
“aku takut besok bang..
Abang selalu ada buat aku kan.??
Abang sayang sama aku..?”
JEEEGGLLLEEEEEERRRR….!!!! Dia melontarkan pertanyaan yang seharusnya tak gua dengar. Gua gak sadar diri saat itu. Tanpa basa basi gua bilang gua sayang sama dia sambil meletakkan tangan kiri gua di pipi kirinya. Pelukannya semakin erat sepanjang film itu di putar. Sesekali aku memandang wajahnya yang terlihat mulai kehabisan tenaga dan mulai ngantuk. Hingga film itu  usai dia masih menggenggam erat tangan gua dan kita keluar teater 2 seperti sepasang kekasih yang sedang terbakar asmara cinta. Untung aja baju gua gak kebakar. Soalnya gua cuman bawa satu baju.


Sepulangnya gua ngajak dia makan di KFC. Gua tau dari raut mukanya yang lesu dan kurang gairah. Gua ajak dia makan sambil ngobrol sebentar. Ditemani lagu-lagu yang menjadi soundtrack-nya KFC. Dia bilang ke gua kalo dia suka sama lagu The Moon – Embun yang saat itu sedang di mainkan. Gua yang gak tau lagu apa dan dari band mana. Gua langsung menyimpan ingatan gua dalam memory otak gua yang hanya menggunakan MMC 128MB. Sesampai di rumah gua langsung browsing dan download lagu tersebut.
Keesokan harinya gua melupakan barang yang gua titipkan ke Rizky. Gua melupakan Axe Bodyspray yang gua beli di DM.Tau-taunya Ata marah gak karuan dan tidak memberi gua kesempatan ngomong. Gua lalu ke lantai dua menuju ke kelas Rizky. Di sana gua liat ada Ata yang sedang marah dengan Rizky. Dari semua kejadian yang gua lihat, terbukti kalo Ata marah besar sama Rizky. Gua yang gugup turun kembali ke lantai bawah. Tiba-tiba Ata lewat di hadapan gua. Sambil menyinggung gua dengan kata-kata kesal yang keluar dari mulutnya.
Setelah kejadian itu gua gak ada komunikasi lagi dengan Rizky. Dia pun juga sudah kembali berbaikan dengan Ata. Dan kabar yang gua tau, dia udah pacaran sama sahabat gua sendiri. Dan kasiannya sahabat gua itu memiliki kelakuan yang lebih buruk dari gua. Tapi mudahan aja ini yang terbaik buat mereka berdua.
Intinya dalam kisah gua kali ini adalah keyakinan. Apabila lo yakin akan pasangan lo dan lo percaya bahwa dia yang terbaik, kenapa tidak? Tapi apabila lo merasa ada yang gak beres mulai dari awal, hati-hati aja. Lo bisa jadi yang selanjutnya yang bakalan jadi korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar