Jumat, 22 Oktober 2010

Cinta Monyet

Gue kali ini mau memulai kisah gue dalam hal pacaran anak-anak. Atau biasa di bilang orang Cinta Monyet. Apa sih cinta monyet ? Cinta para monyet ? Cinta manusia dengan monyet ? Atau, cinta sama seseorang yang mau garukkin badan kayak monyet pacaran ? Setiap orang boleh berpendapat apa saja. Tapi kalo kita paham-paham, cinta monyet biasanya di pandang sebelah mata. Seperti: cinta monyet itu biasa aja bagi gue, saat itu gue masih SMP, bahkan SD. Orang lain memandang seperti itu, namun bagi gue cinta monyet itu cinta yang gak bisa gue lupain, karena itu cinta pertama gue.

Pada zaman dahulu (kayak legenda aja), gue pernah ngerasain cinta monyet sama seseorang. Namanya Ratna. Saat itu gue masih ingusan, dan duduk di bangku kelas 4 SD. Gue yang waktu itu adalah cucu dari seorang headmaster di sekolah dasar Melati 1 baru pulang dai yang namanya liburan. Gue agak telat masuk sekolah, karena gue pada hari pertama masuk sekolah baru menempuh perjalanan jauh dari pulau jawa. Pada saat itu orang yang berangkat ke Jakarta adalah orang yang paling keren bagi curut-curut SD angkatan gue waktu itu. Gue juga ngerasakan saat indah itu. Serasa menjadi artis dadakan. Sumpeh, gue gak bisa bayangin gimana rasanya jadi artis kampung yang ingusan kembali pulang ke kampung halaman. Saat itu pun fikiran ku bercampur aduk. Senangnya gue menjadi artis dadakan di kampung, namun sedihnya gue harus kembali ke kempung yang sederhana. Sebenarnya Banjarmasin adalah Kota Besar yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Namun, memang itu yang kurasakan. Serasa kembali ke tempat yang becek, dan kotor layaknya pasar ikan.

Lanjut kepada kisah cinta monyet gue. Ratna adalah murid baru di sekolah gue. Salah satu temen gue, Apri ngasih tau ke gue bahwa ada murid baru yang masuk di tahun ajaran ini di sekolah kita. Dia pindahan dari Sampit (salah satu kotamadya di Kal-Teng). Temen gue ngasih tau ke gue, " Fan, ada murid baru lo..". " Siapa..??? ", jawab gue penuh penasaran. " Namanya Ratna, pindahan dari Sampit. ". Tegas temen gue yang kayaknya sedikit ngaruhin gue. " Anaknya lumayan cantik lo... ", tambahnya. Mulai dari saat itu muncul rasa penasaran gue. Sempat kebayang tampangnya kayak Mariah Carey atau pemeran Ana dalam Drama Musikal Latin AMIGOS. Gue coba cari tau sama nenek gue. " Nek, ", sapa gue. " Apa benar ada murid baru ? ", tanya gue penuh penasaran. " Iya.", jawab nenek gue penuh bingung. Saat itu gue langsung pergi ke kamar dan berbaring penuh bingung. Bagaimana sih ni orang hingga Apri bilang dia cantik. Hari itu ku tutup dengan penuh bimbang.

Hari pertama gue menginjakkan kaki di sekolah gue dengan kelas baru, 4 SD. Gue penasaran dengan cewek yang dimaksud sama Apri temen gue. Pas gue liat memang ada cewek baru yang gak gue kenal saat itu. Waktu itu status gue masih anak kecil yang ingusan, jadi gak ada acara kenalan.

Kita kenalan secara kebetulan. hingga akhirnya gue pacaran sama dia. Dia orangnya asyik, yang jelas gak ngebosenin waktu itu. kami berdua saling malu. Maklum lah, namanya juga anak-anak. Hingga akhirnya kami terpisah setelah masuk SMP yang berbeda. Saat itu dia masuk SMP 3, sedangkan aku yang rada bego ini masuk di sekolah unggulan SMP Dahlia. Sejak saat itu komunikasi kami terputus. Tak ada kabar.

Cemen dalam arti cewek selalu menolaknya. Tapi gue berada di atas CEMEN sedikit. Karena gue pernah merasakan pacaran atau jatuh cinta. Walaupun itu hanya cinta monyet. Gue ngerasain itu saat Sekolah Dasar.

Sebenarnya cinta monyet adalah cinta pertama kita. Jadi, jangan pernah kamu lupa cinta itu. Karena cinta itu yang memotivasi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Jadikanlah cinta monyet sebagai pelajaran pertama kita untuk terus menjalani hidup penuh semangat. Meski kisah itu hanya kita yang rasa.

1 komentar: